Pandemi Belum Berakhir, Begini Ungkapan Bassis Lamb of God
loading...
A
A
A
RICHMOND - Amerika Serikat hingga saat ini menjadi negara teratas dengan kasus positif Covid-19 . Sebagai salah satu warga AS, bassis Lamb of God , John Campbell pun mengungkapkan bagaimana orang-orang di kampung halamannya di Richmond, Virginia dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
(Baca juga: Bassis Anthrax Frank Bello Fokus Garap Debut Album Solo )
DiwawancaraiKaaos TV Finlandia, pembetot bass berusia 47 tahun itu mengatakan jika tidak ada orang yang sekarat di jalanan akibat virus corona baru . "Virus ada di sini, dan Anda bisa tertular jika Anda berada di tempat umum untuk melakukan sesuatu," kata Campbell kepadaKaaos TVdan dikutip Blabber Mouth.
"Seringkali ketika saya pergi ke toko, hampir setiap orang memakai masker sekarang, tapi butuh waktu di daerah ini bagi orang untuk benar-benar mulai memakai masker saat mereka pergi ke toko," ungkapnya.
"Jadi saya berharap kita membuat orang berperilaku dengan cara yang mereka butuhkan untuk menghentikan penyebaran virus, tetapi sampai ada vaksin, menyerahkannya kepada manusia adalah hal yang samar," katanya lagi.
Pihak Kaaos TV sempat memberitahukan kepada Campbell bahwa Finlandia belum lama ini sempat melangsungkan sejumlah festival musik heavy metal dengan kapasitas penonton 50 persen, dan acara itu sama sekali tidak menyebarkan kasus Covid-19 baru. Menanggapi hal tersebut, Campbell mengutarakan bahwa dirinya sangat menantikan untuk menjadi bagian dari sesuatu seperti itu, dan hal tersebut bakal menjadi pengalaman yang gila.
"Sayangnya, negara kami dijalankan oleh orang-orang yang kurang kompeten, dan banyak orang mati karenanya, dan ekonomi kita akan sangat menderita," imbuhnya.
(Baca juga: Keluarkan Album Baru, StillWell Akhirnya Temukan Jati Diri )
Sementara itu, Lamb of God pada 19 Juni lalu baru saja merilis album terbarunya yang bertajuk Lamb of God. Album kesepuluh dari band asal Richmond tersebut dirilis melalui Epic Records untuk wilayah AS, dan Nuclear Blast Records untuk di Eropa.
Lihat Juga: Tutup Hari Pertama Hammersonic Festival 2024, A Day To Remember Tampil Penuh Hentakan Breakdown Cadas
(Baca juga: Bassis Anthrax Frank Bello Fokus Garap Debut Album Solo )
DiwawancaraiKaaos TV Finlandia, pembetot bass berusia 47 tahun itu mengatakan jika tidak ada orang yang sekarat di jalanan akibat virus corona baru . "Virus ada di sini, dan Anda bisa tertular jika Anda berada di tempat umum untuk melakukan sesuatu," kata Campbell kepadaKaaos TVdan dikutip Blabber Mouth.
"Seringkali ketika saya pergi ke toko, hampir setiap orang memakai masker sekarang, tapi butuh waktu di daerah ini bagi orang untuk benar-benar mulai memakai masker saat mereka pergi ke toko," ungkapnya.
"Jadi saya berharap kita membuat orang berperilaku dengan cara yang mereka butuhkan untuk menghentikan penyebaran virus, tetapi sampai ada vaksin, menyerahkannya kepada manusia adalah hal yang samar," katanya lagi.
Pihak Kaaos TV sempat memberitahukan kepada Campbell bahwa Finlandia belum lama ini sempat melangsungkan sejumlah festival musik heavy metal dengan kapasitas penonton 50 persen, dan acara itu sama sekali tidak menyebarkan kasus Covid-19 baru. Menanggapi hal tersebut, Campbell mengutarakan bahwa dirinya sangat menantikan untuk menjadi bagian dari sesuatu seperti itu, dan hal tersebut bakal menjadi pengalaman yang gila.
"Sayangnya, negara kami dijalankan oleh orang-orang yang kurang kompeten, dan banyak orang mati karenanya, dan ekonomi kita akan sangat menderita," imbuhnya.
(Baca juga: Keluarkan Album Baru, StillWell Akhirnya Temukan Jati Diri )
Sementara itu, Lamb of God pada 19 Juni lalu baru saja merilis album terbarunya yang bertajuk Lamb of God. Album kesepuluh dari band asal Richmond tersebut dirilis melalui Epic Records untuk wilayah AS, dan Nuclear Blast Records untuk di Eropa.
Lihat Juga: Tutup Hari Pertama Hammersonic Festival 2024, A Day To Remember Tampil Penuh Hentakan Breakdown Cadas
(nug)